Kamis, 11 Juni 2015

Soal Ujian Akhir Semester Dan Kunci Jawaban Mata Kuliah AGAMA KRISTEN POLITEKNIK NEGERI MEDAN TA. 2014/2015

SOAL AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH: AGAMA KRISTEN PROTESTAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
T.A. 2014/2015
=====================================================================
1.      Keberadaan dan fungsi Tuhan Allah menurut iman Kristen hanya dapat dikenal di dalam profil Yesus Kristus  seperti disaksikan Alkitab. Jelaskan!

2.      Menurut ajaran Kristen, salah satu tanggungjawab Manusia adalah menjadi garam dan terang, Jelaskan!

3.      Apakah anda setuju bahwa adat istiadat, kebiasaan hidup,tradisi dan falsafah hidup dapat menjadi sumber moralitas Kristen?

4.      Tuliskan empat Prinsip Hidup Bermasyarakat Kristiani! Sertakan ayat Alkitab yang mendukungnya!

5.      Mengapa sering terjadi kemerosotan nilai dalam penggunaan dan pengembangan IPTEKS ?

6.      Bagaimanakah seharusnya sikap Kristen(Gereja) terhadap Kebudayaan?

7.      Tuhan Allah adalah sumber Hukum, Hukum dari Tuhan Allah itu terwujud dalam tiga bentuk. Sebutkan dan jelaskan ketiga bentuk tersebut!

8.      Iman Kristen memahami Pemerintahan politik dari dua sisi. Sebutkan ke dua sisi tersebut dan jelaskan!

9.      Sebutkan beberapa faktor yang mengganggu Kerukunan di Indonesia, menurut Hendropuspita!

10.  Bagaimanakah seharusnya sikap Kristen terhadap Agama yang lain?










KUNCI JAWABAN
SOAL UAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN

1.      Memahami keberadaan dan fungsi Allah menurut iman Kristen harus mengacu pada sumber ajaran Kristiani yaitu Kitab Perjanjian  Lama dan Kitab Perjanjian Baru. Apabila kita membaca Kitab Perjanjian Lama maka kita mengetahui keberadaan Allah itu adalah Allah yang jauh (Deus Transendensius). Tetapi dalam Kitab Perjanjian Baru, Allah jauh itu sudah menjadi Allah yang dekat, Allah yang berada di tengah-tengah kita (Deus Immanensius) ”Allah beserta kita.(Matius 1 : 2. Esensi keberadaan Allah adalah Firman yang sudah ada pada mulanya. KeberadaanNya kemudian menjadi manusia, dan telah berada di tengah-tengah manusia. Allah telah berfungsi dan berelasi dengan kehidupan manusia yaitu dengan perwujudan kemuliaan, kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:1-2,14). Yesus Kristuslah wujud Allah yang telah menjadi manusia. Keberadaan Allah yang tidak terbatas dapat dilihat dan dimengerti hanya di dalam Yesus Kristus. Yesus sendiri sudah mengatakan bahwa Dialah yang menyatakan nama Allah kepada semua orang. (Yohanes 17 : 6). Yesus menegaskan kepada murid-muridnya bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup; tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Dia (Yesus). Siapa yang telah mengenal Yesus maka dia telah mengenal Allah Bapa.” (Yohanes 14 : 6-7). Yesus berkata;” Barangsiapa yang telah melihat aku, ia telah melihat Bapa. Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku. (Yohanes 14 : 9-10).

2.      Sebagai garam dan terang dunia orang Kristen berperan memberikan kualitas dan baik ditengah-tengah dunia. Dan juga berkewajiban menunjukan sesuatu yang lebih baik kepada dunia, sehingga dunia dapat melihat perbuatan-perbuatan  yang baik dan memuliakan Allah di sorga. Sebagai garam dan terang, orang Kristen tidak akan menjadi perusak dan penindas kehidupan dunia. Mampu menjadikan suasana menjadi enak dan mampu mengatasi (solusi) problem dan masalah kehidupan.

3.      Setuju, asal sesuai dengan iman Kristen dan tidak bertentangan dengan ajaran Aklitab

4.      a. Manusia tidak baik hidup sendiri (Kej. 2: 18) manusia hidup membutuhkan sat dengan  yang lain.
b. Mengasihi sesama seperti diri sendiri (Imamat 19:18) 
Mengasihi sesama seperti diri sendiri adalah prinsip hidup bermasyarakat yang paling hakiki dalam iman Kristen. Mengasihi sesama seperti diri sendiri bermakna : “Menghargai hidup manusia lain seperti menghargai hidup diri sendiri”. Jika masing-masing manusia secara pribadi mampu menghargai orang lain, maka kehidupan bersama yang harmonis, seimbang, selaras, dan serasi akan terwujud.
c. Jadilah Garam dan Terang dalam Masyarakat (Matius 5: 1-16) ”Orang Kristen berguna untuk menjadi kebutuhan pokok dalam masyarakat: Orang Kristen menjadi disukai oleh masyarakat” (Kisah 2 : 4) menjadi garam juga berarti orang Kristen berguna untuk memberi nilai tambah meningkatkan kualitas kehidupan dalam kehidupan masyarakat. Menjadi terang, berarti orang Kristen harus mampu menciptakan suasana kehidupan yang jelas dan terbuka.
d. Orang Kristen Harus Cerdik, Tulus dan Waspada Dalam Masyarakat. (Matius 10 : 16-17).
Kristen harus cerdik, artinya orang Kristen harus memakai otak dan berpikir rasional. Dan kalau perlu boleh bergaya Lihay dalam hidup bermasyarakat. Namun demikian pada saat orang Kristen bergaya hidup lihay seperti ular (bukan licik), orang Kristen sekaligus harus menjadi orang tulus seperti merpati.

5.      Bahwa sebenarnya kesalahan bukan pada hasil-hasil IPTEKS itu, melainkan pada manusia yang menghasilkan dan menggunakan IPTEKS itu sendiri. Sebagai orang Kristen kita tidak perlu menganggap hasil-hasil IPTEKS sebagai pemberontakan manusia kepada Allah, sehingga orang Kristen apriori kepada IPTEKS, tetapi orang Kristen terpanggil mengarahkan agar hasil-hasil IPTEKS digunakan dan dikembangkan untuk kesejahteraan manusia dan untuk kemuliaan Tuhan.

6.      a. Menolak kebudayaan yang bertentangan dengan iman (Keuaran 20: 3-5)
b. Sikap Dialektis terhadap kebudayaan. Umat Kristen tidak boleh mengabaikan kebudayaan sebagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan Allah kepadanya. (Kejadian 1: 26-29)
c. Sikap menggarami dan menerangi kebudayaan. Transformasi nilai-nilai ke-Kristenan ke dalam bentuk-bentuk budaya merupakan pelaksanaan tugas panggilan umat Kristen didunia ini. Sedangkan menerangi kebudayaan dengan nilai-nilai ke-Kristenan, maksudnya, mencegah agar kebudayaan jangan untuk hal-hal  yang tidak benar tetapi diarahkan untuk kegiatan-kegiatan memuliakan Allah dan kesejahteraan manusia.

   7.   1.  Hukum berupa amanat kebudayaan yaitu yang diberikan Allah kepada manusia pada waktu penciptaan Adam dan Hawa. Tuhan Allah memberi hak-hak azasi manusia dan kewajiban-kewajiban azasi manusia (Kejadian 1 : 3)
2. Hukum Taurat yaitu hukum Allah yang diberikan Allah kepada umat Israel pada masa Exodus dari Tanah Mesir menuju tanah perjanjian (Keluaran  20)
3. Hukum Kasih yaitu hukum yang berikan Allah melalui Yesus Kristus, kepada orang-orang percaya yang intinya ”Mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia” (Matius 22 : 34-40).

8. a. Pemerintahan yang berasal dari iblis, ciri-cirinya : penuh kesombongan. Menghujat Allah dan melawan orang-orang kudus (Why 3 : 1-10)
b. Pemerintahan yang berasal dari Allah, ciri-cirinya : memuliakan Allah, tidak menindas, kudus (Rom 13 : 1-7).





9. a. Sikap mental negatif
Sikap mental negatif ini nampak dalam bentuk, kesombongan religius, prasangka dan intoleransi. Misalnya : umat beragama tertentu mempunyai keyakinan bahwa agamanya memiliki ajaran yang paling benar. Akibanya mereka sombong dan merasa lebih tinggi dari pada semua pemeluk agama lain.
b. Faktor Sara (Suku, Agama dan Ras)
Secara Sosiologi dapat dipahami bahwa suku, agama dan ras adalah merupakan nilai pemersatu yang bersangkutan, tetapi juga menjadi faktor penyebab perpecahan.
c. Faktor perbedaan tingkat kebudayaan
Dapat disadari bahwa perbedaan tingkat kebudayaan yang menyolok akan menganggu keseimbangan keserasian dan keselarasan pergaulan hidup bangsa dan kelompok masyakat. Sering terjadi sikap superior pada tingkat kebudayaan yang tinggi (maju) dan sikap inferior pada kelompok orang tingkat kebudayaan yang rendah. Maka timbullah gap pemisah ; disatu pihak timbul nafsu menguasai dari kelompok berbudaya tinggi dan rasa prasangka negatif pada masyarakat berbudaya rendah.
d. Faktor mayoritas dan minoritas golongan beragama
Dalam kehidupan umat beragama sering timbul sikap merasa lebih berkuasa dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas. Juga mayoritas mengingini hak-hak istimewa dari hak-hak yang diperoleh golongan minoritas. Faktor-faktor tersebut diatas perlu dipahami dalam konteks kehidupan beragama bersama dengan sesama umat beragama lain.

10.  a. Sikap Kreatif dan Kritis
Sikap orang Kristen yang kreatif dan kritis dalam kehidupan sehari-hari sangat relevan dengan suasana dan kondisi yang sedang membangun. Sikap kreatif dan kritis dalam pergaulan adalah menunjukkan kehidupan yang dewasa dan bertanggungjawab. Kreatif berarti mampu memberikan darma baktinya untuk kepentingan orang lain sedangkan kritis artinya orang Kristen mampu bersaksi dan membela kebenaran dan kebaikan di dalam pergaulannya.
b. Sikap Dialogis dan Simpatik
Selain sikap kreatif dan kritis, orang Kristen juga perlu memelihara sikap dialogis dan simpatik terhadap orang-orang beragama lain. Menyaksikan iman Kristen bagi orang-orang non Kristen harus mampu mendengar dan memberikan perhatian terhadap iman orang lain yang beragama lain melalui sikap dan simpatik orang Kristen dapat mendengar kepada iman agama-agama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar